RSS

TEKNIK BEKERJA SECARA ASEPTIK (PENUANGAN MEDIA DAN PEMINDAHAN ATAU ISOLASI KULTUR MIKROBA)


(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)





Oleh
Eldineri Zulkarnain
1214121073







                                                                           

















LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT
                                 JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
I.  PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Di alam, pada umumnya mikrobia hidup sebagai populasi campuran. Sehingga akan sulit untuk mempelajari mikrobia terkait dengan morfologi, fisiologi dan serologi mikrobia. Oleh karenanya perlu dilakukan isolasi mikrobia dari lingkungannya. Isolasi atau kultivasi adalah suatu usaha untuk memindahkan mikrobia dari lingkungannya di alam dan menumbuhkan sebagai biakkan murni dalam medium buatan. Selain itu, pada umumnya mikrobia tumbuh dalam populasi campuran.

Untuk mengidentifikasi suatu  mikrobia, termasuk struktur morfologi dan fisiologi dapat dilakukan dengan metode kultivasi atau isolasi dari habitatnya. Isolasi merupakan suatu usaha untuk memindahkan mikrobia dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Isolasi dalam kultur murni essensial untuk mendeskripsikan bentuk dan mengklasifikasikan spesies baru serta untuk determinasi suatu agen penyebab penyakit.

Ada beberapa teknik isolasi yang biasa dilakukan pada bakteri atau mikrobia uniseluler. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah teknik plate culture. Teknik ini menggunakan cawan petri untuk menumbuhkan mikrobia dengan suatu medium (Salle, 1961).Teknik plate culture ini masih terbagi lagi menjadi teknik-teknik spesifik. yaitu. streak plate method yang dilakukan dengan cara menggores medium dengan bakteri, pour plate method yang dilakukan dengan cara mencampur bakteri pada agar yang masih cair kemudian menuangnya ke dalam cawan petri serta terakhir surface plate method yaitu dengan menggosok bakteri di atas medium agar.

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik. Jamur ada yang tergolong mikrobia dan ada juga yang tidak. Jamur yang tergolong mikrobia contohnya adalah Khamir dan Jamur benang / Molds. Khamir adalah jamur yang tumbuh dalam bentuk uniseluler dan biasanya memperbanyak diri dengan cara tunas. Jamur ini tersebar di alam, dapat ditemukan di tanah, debu, serta buah dan daun pada banyak tanaman. Nampak seperti permukaan buih atau sedimen tebal pada jus buah dan cairan saccharine lain.

Contoh jamur yang kedua adalah jamur benang atau molds. Molds adalah jamur berfilamen yang bersifat parasit dan berkembangbiak dengan spora seksual dan aseksual. Merupakan suatu kelompok heterogenitas yang besar dari suatu tumbuhan, seperti organisme yang membentuk subdivisi Thallophyta. Contoh molds adalah Rhizopus sp., Pinicillium sp., Aspergillus sp. dan Monilia sp.

1.2  Tujuan
Melatih mahasiswa bekerja didalam laboratoriumsecara aseptic (mensterilkan meja kerja, menuang media memipet, menstranfer atau memindahkan kultur/biakan mikroba dari suatu media ke media lain atau dari satu wadah ke wadah lain

II. METODOLOGI PERCOBAAN


2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah bunsen, alcohol 70%, cawan petri, Erlenmeyer, jarum ent, tabung raeksi, kertas tisu dan kapas.

2.2  Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

A.     Menuangkan media PDA ke cawan petri
1.  Cawan petri yang akan digunakan dipanaskan terlebih dahulu bagian pinggir cawan  petri di atas api Bunsen dengan cara di putar - putar.
2.  Media yang akan dituang terlebih dahulu dipanas sebelum di tuangkan.
3.  Saat menuang media , harus dekat dengan api bunsen.
4.   Setelah media dituang ke dalam cawan petri, cawan petri tersebut dipanaskan  kembali bagian pinggir – pinggir cawan petri tersebut dengan cara di putar –  putar.

B.   Memindah biakan dari cawan cetri ke cawan petri lainnya.
1. Jarum Ose disemprot dengan  alkohol.
2. Jarum ose di panaskan diatas api bunsen hingga membara. Setelah itu diamkan .
3. Mengambil media yang terdapat di dalam cawan petri. Saat proses pengambilan           media dilakukan di dekat api bunsen.
4. Cawan petri yang akan digunakan sebagai tempat meletakkan media
    yang telah diambil tadi, terlebih dahulu dipanaskan pada api bunsen pada bagian  pinggir – pinggirnya.
5. Media dipindahk

an, setelah media dipindahkan panaskan kembali cawan petri tersebut. Dan jarum ose yang digunakan dipanaskan juga pada api bunsen.

III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


3.1    Hasil pengamatan
A.    Menuangkan media PDA ke cawan petri

















B.     Memindah biakan dari cawan petri ke cawan petri lainnya.
























3.2    Pembahasan
Teknik aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis digunakan sepanjang kegiatan berlangsung, baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun praktikannya. Untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas. Penguasaan teknik aseptik ini sangat diperlukan dalam keberhasilan laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi  (Oram 2001).
Sementara itu, menurut Pelczar & Chan (2007) teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Machmud 2008).

Media PDA merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media PDA memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, sekelompok massa sel yang dapat dilihat langsung oleh mata. Semua sel dalam koloni itu sama; dianggap kesemuanya itu merupakan keturunan (progeni) satu mikroorganisme (Pelczar, 2006).
Medium adalah bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Medium padat berfungsi untuk menumbuhkan bakteri yang dapat diamati penampilan atau morfologi koloni. Misalnya, tubuh buah mikrobakteri dan endospora spesies-spesies tertentu. Sedangkan medium cair digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembiakan organisme dalam jumlah besar (Hadiutomo, 2009).
Medium steril adalah medium yang tidak mengandung semua jenis kehidupan, yang biasanya disterilkan dengan memanaskan pada temperatur tertentu sehingga semua mikroorganisme pengkontaminasi dimatikan. Akhirnya, dalam bekerja dengan mikroorganisme harus dibuat cara untuk memindahkan organisme yang tumbuh (yang disebut inokulum) dari suatu kultur murni ke medium. Medium steril tanpa terjadi pemindahan kontaminan luar yang tidak diinginkan. Metode untuk mencegah masuknya mikroorganismeyang tidak dikehendaki disebut teknik aseptik. Dengan teknik aseptik maka tidak terjadi introdiksi organisme kontaminan ke dalam kultur. Hal ini juga menjamin organisme yang sedang ditangani tidak mengkontaminasi orang yang ada di sekitar. Sterilisasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan dan membebaskan semua alat dan media dari gangguan organisme mikroba, termasuk virus, bakteri, spora dan fungi beserta sporanya. Sterilisasi merupakan suatu metode atau cara yang digunakan untuk mengeliminasi semua mikroorganisme (Greenwood dalam Oktarina, 2009).
Pengendalian mikroorganisme sangat esensial dan penting di dalam industri dan produksi pangan, obat – obatan kosmetik dan lain – lain. Alasan yang utama dari pengendalian organism yaitu :
1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi
2. Membasmi organisme pada inang yang terinfeksi.
3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.
Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan bernagai cara, dapat dengan meminimalisir, dihambat dan dibunuh dengan atau proses fisika atau bahn kimia.
Ada beberapa cara untuk mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi
Cleaning dan Sanitasi sangat penting di dalam mengurangi jumlah populasi mikroorganisme pada suatu ruang/tempat. Prinsip cleaning dan sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian besar populasi mikroba.
b. Desinfeksi
Adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektans) terhadap peralatan, lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif mikrobial. Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk membunuh sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora.
c. Antiseptis
Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menghancurkan atau menghambat aktivitas mikroba.
d. Sterilisasi
Proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril.
Untuk dapat mengendalikan organisme, maka praktikan harus bekerja secara aseptik. Yang dimaksud dengan bekerja secara aseptik tersebut yaitu praktikan melakukan praktikum di dalam laboratorium dengan sebuah teknik yang mengupayakan tidak terdapat kontaminasi organisme lain. Dan media yang digunakan pun telah disterilisasi terlebih dahulu.
Syarat – syarat bekerja aseptic ini yaitu sebagai berikut :
Ada fasilitas aseptic
1.  SOP
2.  Kemampuan skill
3.  Peralatan dan bahan steril
4.  Disiplin




IV.  KESIMPULAN


Dari percobaan ini diperoleh kesimpulan bahwa:
1.    Berbagai prosedur umum kerja secara aseptik dalam mikrobiologi yang membutuhkan teknik desinfeksi menggunakan meja kerja.
2.    Mikroorganisme dapat berkembangbiak dengan alami atau dengan bantuan manusia.
3.    Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat (Media).
4.    Dengan menggunakan alat-alat yang sudah disterilisasikan, sehingga dapat mencegah timbulnya kontaminasi pada perkembangbiakan bakteri.
5.    Dari percobaan pembuatan media  sehingga dapat memidahkan media dengan optimal.
6.    Media dapat terkontaminasi dengan mudah,jika terdapat mikroorganisme lain yang mencampuri media tersebut.
                   









DAFTAR PUSTAKA


Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung.
Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga.
          Jakarta.
Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas
          Indonesia. Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar