(Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum)
Oleh
Eldineri Zulkarnain
1214121073

LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mikroba
merupakan organisme yang sangat kecil. Untuk mengetahui banyaknya mikroba
misalnya bakteri pada suatu sample sangat tidak mungkin bila kita tidak
menggunakan metode penghitungan. Dalam dunia mikrobiologi, mikroba seperti
bakteri dapat diperkirakan jumlahnya dengan suatu metode penghitungan. Terdapat
dua metode penghitungan bakteri yaitu metode hitungan mikroskopis langsung (direct microscopis
count) dan metode hitungan tak langsung (indirect count)
dengan hitungan cawan, baik dengan metode penyebaran maupun metode penuangan.
Dalam
aplikasinya pengetahuan mengenai jumlah bakteri penting untuk mengetahui
kualitas bahan atau tujuan lain berdasarkan jumlah mikroba yang ada dalam
sampel tersebut. Penghitungan bakteri secara tidak langsung memiliki banyak
kelebihan yaitu dapat membedakan sel
mati dan sel hidup, selain itu penghitungannya tidak rumit karena sel bakteri
nampak jelas dan berjumlah banyak. Oleh karena itu dalam praktikum ini dikaji
cara penghiungan bakteri dengan metode penghitungan secara tidak langsung.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini
adalah sebagai berikut :
1.
Memudahkan mahasiswa dalam tahap
pengamatan.
2.
Mengetahui teknik dalam pengenceran
berseri dan perhitungan mikroba secara langsung.
3.
Untuk
mendapatkan kultur murni yang tidak terlalu rapat.
II.
METODOLOGI
PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan dalam percobaan kali ini adalah tabung reaksi, cawan petri, gelas
ukur, rak besi tabung reaksi, biakan mikroba (Trichoderma sp.), drigalsky, mikropipet, Laminar Air Flow.
B. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur pengenceran berseri
dan perhitungan mikroba secara langsung adalah
sebagai berikut :
1. Mengambil biakan dalam cawan petri
dengan jarum ose.
2. Larutan 10 ml aquades ditambah dengan
biakan (berwarna hijau muda).
3. Mengambil larutan sebanyak 1 ml dengan
mikropipet
4. Membuka cawan petri yang berisi media,
lalu diratakan dengan drigalsky.
5. Mengamati percobaan selama 4 hari (Kamis, Jum’at, Senin, Selasa)
6. Mengambil gambar dari setiap pengamatan.
III.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
|
Hasil Pengamatan
|
|||
|
10-3
|
10-4
|
10-5
|
10-6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B. Pembahasan
Perhitungan secara tidak langsung hanya untuk mengetahui
jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada
beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran,
perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri).
Teknik
pour plate adalah teknik penanaman dengan cara
mencampurkan sampel yang mengandung sel mikroba dengan media pertumbuhan (agar)
sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar atau
di dalam agar. Konsekuensinya adalah tidak semua jenis mikroorganisme dapat
tumbuh di dalam agar (bersifat mikroaerofilik). Volume yang dipakai pada
umumnya adalah 1-2 ml pada cawan dengan diameter 9 cm dan dengan penambahan
media 5-10 ml. Sebaiknya sampel yang dipakai untuk teknik ini memiliki densitas
sel > 30 sel/ml sehingga didapatkan kisaran 30-300 koloni/cawan. Jika digunakan
volume:
1 ml spread
plate semakin kecil volume berarti semakin sedikit yang terambil oleh pipet,
yang menunjukkan bahwa kesalahan teknis pemipetan semakin tinggi dan kesempatan
sel yang tersebar secara acak dalam pelarut untuk terambil oleh pipet semakin
tidak seragam. Selain itu juga adanya sedikit volume yang masih menempel dan
tersisa (tidak ikut tertekan keluar) dapat berpengaruh terhadap hasil yang
diperoleh.
Prinsip teknik Membrane
filtration ini adalah dengan melewatkan sejumlah volume sampel pada
saringan dengan diameter pori lebih kecil dari pada sel mikroba. Hal inilah
yang menjadi keterbatasan teknik filtrasi membran, dan dapat berpengaruh kepada
jenis sampel dan ukuran sampel yang akan dianalisa. Ciri-ciri dari
jenis sampel yang seperti ini adalah terdapat bekas pada membran filter setelah
dilakukan penyaringan.
Ukuran sampel
yang dipakai dalam teknik membran filtrasi tergantung kepada jenis sampel,
standar lolos uji / jumlah maksimum aman, ukuran pori-pori membran filter dan
acuan 30-300 koloni.
Jika akan
menghitung bakteri pada sampel yang mengandung jumlah bakteri sangat tinggi:
maka dapat diambil sampel dengan ukuran sampel yang kecil (misalnya 1 ml).
Setelah difiltrasi maka ditambahkan air steril secukupnya (20 ml) supaya sel
tersebar merata pada membran filter. Jika tidak ditambahkan air steril maka
pertumbuhannya akan mengelompok di pinggir yang disebabkan oleh adanya
pengumpulan air sampel pada pangkal filter funnel (corong) dan juga
kemungkinan masih ada sel yang menempel pada dinding filter funnel
(fungsi membilas). Selain
cara tersebut sampel dapat terlebih dulu diencerkan sampai tingkat yang sesuai.
Jika akan
menghitung bakteri pada sampel yang mengandung jumlah bakteri sangat sedikit
maka ukuran sampel sebaiknya diperbesar. Jika akan
menghitung bakteri pada sampel yang memiliki kekentalan yang tinggi, maka
sampel dapat ditambah dengan air steril. Tujuannya yaitu menurunkan kekentalan
sampel tersebut sehingga lebih mudah difiltrasi. Perhitungannya tetap mengacu
pada volume sampel yang dianalisa bukan volume total setelah ditambah air
steril karena air steril ini bukan bagian dari sampel.
IV.
KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang perlu
kita pahami sebagai berikut :
1. Ada
2 macam cara perhitungan jumlah mikroba/bakteri, yaitu perhitungan secara
langsung (direct method) dan tidak langsung (indirect method)..
2.
Dari
kedua cara tersebut, terdapat kelebihan dan kelemahan masing- masing.
3.
Tujuan dari pengenceran berseri
adalah agar koloni atau mikroba yang akan di amati di mikroskop tidak terlalu
banyak lagi karena telah di lakukan beberapa kali pengenceran.
4.
Perhitungan
jumlah bakteri secara tidak langsung dilakukan dengan metode plate count, yakni
hanya sel yang hidup yang dihitung dalam metode ini.
5.
Perhitungan
jumlah bakteri secara tidak langsung memiliki kelebihan, yakni dapat digunakan
untuk isolasi dan identifikasi bakteri, bakteri yang dihitung adalah bakteri
yang hidup. Sedangkan kekurangannya adalah perhitungannya kurang akurat karena
ada kemungkinan beberapa sel bertumpuk, ada kemungkinan terjadi spreader, waktu
yang dibutuhkan cukup lama, bahan yang digunakan relatif banyak.
6.
Semakin
tinggi pengenceran suatu suspensi maka akan semakin sedikit jumlah bakteri yang
dikandung atau tidak ada sama sekali.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D.1998.Dasar-Dasar
Mikrobiologi, Malang : Djambatan
Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar
Jilid I. Jakarta: PT. Erlangga
Moningka. 2008. Teknik Penyimpanan
dan Pemeliharaan Mikroba. Bogor : Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan.
Pelezar,chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta
Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and MolecularBiology
3rd Edition.
John Wiley and Sons Inc. Sussex, England
Suriawiria, Unus. 2008. Mikrobiologi Air. Bandung: PT. Alumni
Waluyo, lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press






0 komentar:
Posting Komentar