(Laporan Praktikum Mikrobiologi
Pertanian)
Oleh
Eldineri Zulkarnain
1214121073
LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2013
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media biakan
merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik di
laboraturium. Fungsi dari suatu media biakan adalah memberikan tempat dan
kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme
yang ditumbuhkan. Adanya
pembiakan bakteri dan jamur dimaksudkan untuk memudahkan pemeriksaan yang akan
dilakukan di dalam laboratorium, sehingga jika sewaktu-waktu kita memerlukan
bakteri dan jamur untuk suatu percobaan, maka bakteri dan jamur tersebut telah
tersedia. Biakkan bakteri dan jamur tersebut dapat disimpan di dalam lemari es
untuk waktu yang lama tanpa ada kerusakan.
Untuk menelaah mikroorganisme
di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat
berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang
dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media.
Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang
diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan
kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Sebelum menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik, langkah pertama
harus dapat dipahami kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba
memformulasikan suatu medium yang memberikan hasil terbaik. Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu
mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungi, bakteri, maupun sel makhluk
hidup. Potato Dextrose Agar merupakan
paduan yang sesuai untuk
menumbuhkan biakan. Karena
ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula,
baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,
sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik,
karena mengandung cukup air.
1.2
Tujuan
1.
Agar mahasiswa mengetahui macam-macam media dan memahami cara pembuatan medium yang paling
banyak atau umum digunakan.
2.
Agar mahasiswa terampil mensterilkan media buatan dengan autoklaf
II. METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat
yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah erlenmeyer, timbangan, kompor,
tabung reaksi, pisau, autoklaf, gelas ukur, panci, dan pengaduk. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah PDA (Potato
Dextrose Agar), kentang, dextrose, agar, aquades.
2.2 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan dalam
pembuatan PDA.
2. Menyiapkan kentang 50gr, dextrose5gr,
air destilasi 250ml, agar-agar batangan 5gr.
3. Memotong kentang menjadi beberapa
bagian, kentang tersebut direbus dengan air 250 ml di atas kompor sampai dengan
airnya keruh,mengeluarkan sari-sarinya.
4. Sari-sarimya/kaldu dimasukkan dalam tabung
erlenmeyer ukuran 250ml.
5. Dimasukkan agar-agar sedikit demi
sidikit sambil diaduk, begitu pula larutan dextrose/gula agar tidak menggumpal.
6. Tabung erlenmeyer ditutup dengan
alumunium foil dan diikat dengan air gelang.
7. Dimasukkan ke dalam autoklaf dengan
tekanan 2atm/1210C.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Adapun hasil yang didapatkan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
|
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
1.
|
|
Ke
Kentang dikupas menggunakan pisau
|
|
2.
|
|
Kentang dipotong berbentuk dadu kecil-kecil
|
|
3.
|
|
Kentang di timbang menggunakan
timbangan elektrik seberat 100 gram
|
|
4.
|
|
Menyiapkan gula pasir yang sebelumnya sudah ditimbang beratnya 10 gram
|
|
5.
|
|
Agar 10 gram dimasukkan kedalam Erlenmeyer
bersamaan dengan gula pasir.
|
|
6.
|
|
Kentang yang sudah siap lalu dimasukkan kedalam
panci untuk direbus
|
|
7
|
|
Kertas alumunium foil yang nantinya akan
digunakkan untuk membungkus Erlenmeyer.
|
|
8
|
|
Kentang yang sudah direbus, dituangkan ke dalam Erlenmeyer. Dalam hal
ini hanya sari kentang yang digunakkan sebanyak 500 ml.
|
|
9
|
|
Erlenmeyer ditutup menggunakan kertas alumunium foil. Dan diikat
menggunakan karet.
|
|
10
|
|
Selanjutnya Erlenmeyer dibungkus plastik anti panas dan diikat
menggunakan karet untuk selanjutnya di simpan dalam autoclav untuk di
sterilisasi.
|
3.2 Pembahasan
Media
isolasi, purifikasi, penyimpanan dan pemeliharaan isolat. Media untuk menumbuhkan
jamur menggunakan media agar Potato Dextrose agar (PDA). Setiap 1000 ml media
dibuat dari 200 g kentang, 20 g glukosa, 20 g agar, 0,1 g kloramphenikol serta
disterilkan pada 1210 C selama 15 menit. Isolat jamur yang diperoleh
dari koloni jamur di media agar Potato Dextrose agar (PDA) dipindah dan
disimpan pada media miring PDA sebelum diidentifikasi lebih lanjut. Setiap 1000
ml media dibuat dari 200 g kentang, 20 g glukosa, 20 g agar, serta disterilkan
pada 1210 C selama 15 menit.
Media PDA
(Potato Dextrosa agar) merupakan medium semi sintetik. Media merupakan tempat dimana tejadi
perkembangan organisme. Organisme
menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah
bercampur. Hal inilah yang menyebabkan
mengapa kentang harus di potong dadu, agar karbohidrat di kentang dapat keluar
dan menyatu dengan air sehngga menjadi kaldu.
Semakin kecil permukaan, maka semakin besar daya osmosisnya.
Suatu
media untuk menumbuhkan jasad renik harus memiliki kriteria yang mendukung
kehidupan makhluk hidup yang tumbuh di dalamnya.
Syarat
media yang baik adalah:
1.
Mengandung bahan makanan yang sesuai bagi jasad
renik
2.
Mengandung oksigen tersedia yang dibutuhkan
3.
Mengandung kelembaban tertentu
4.
Ph media harus sesuai
5.
Suhu media harus cocok
6.
Media harus steril
7.
Media harus terlindung dari kontaminasi
Medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat
molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari
nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi
kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor
tumbuh.
Potato Dextrose Agar merupakan
salah satu media biakan karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba
untuk hidup. Nutrisi yang diberikan media untuk mikroba berupa karbohidrat
(pati) dari kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air
dalam agar. Media yang miskin hara seperti air hanya dapat dugunakan untuk
penyimpanan , karena mikroba tidak mudah berkembangbiak pada media miskin
nutrisi yang dapat menyebabkan pertumbuhan mikroba dapat terhambat.
Bagian kentang yang digunakan
adalah sari patinya karena selain mengandung ekstrak mineral juga mengandung
pati (amilum) yang merupakan bentuk dari polysakarida
sebagai tambahan makanan biakan. Glukosa yang digunakan adalah gula pasir,
karena banyak tersedia dan harganya lebih murah.
Sterilisasi
dilakukan dalam autoklaf dengan suhu 121°C dalam waktu ±15 menit dengan tekanan
1 atm . Suhu ini merupakan ketetapan,
karena umumnya organisme tidak dapat bertahan hidup pada suhu dan waktu
tersebut. Setelah 15 menit, maka autokalaf dapat dimatikan. Biarkan autoklaf sampai tekanannya menjadi
0,setelah itu PDA baru dapat dikeluarkan.
Macam-macam media
Pertumbuhan antara lain:
1. Medium berdasarkan sifat fisik yaitu :
1. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, biasanya
1. Medium berdasarkan sifat fisik yaitu :
1. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, biasanya
digunakan
untuk pembiakan jamur dalam jumlah besar.
2. Medium setengah padat yaitu media yang
mengandung agar 5-10gr/l sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair.
3. Medium padat yaitu media yang mengandung
agar 15-20gr/l sehingga setelah dingin media
menjadi padat.
2. Medium
berdasarkan komposisi yaitu:
1. Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui
1. Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui
jenis
dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac
Conkey Agar.
2. Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya
diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose
Agar) yang
mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk
bahan ekstrak
kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail
tentang komposisi
senyawa penyusunnya.
3. Medium non sintesis (alami) yaitu media yang dibuat dengan
komposisi yang tidak
dapat diketahui secara pasti dan biasanya
langsung diekstrak
dari bahan dasarnya, misalnya Tomato
Juice Agar,
Brain Heart Infusion
Agar, Pancreatic Extract.
3. Medium berdasarkan tujuan/ penggunaanya yaitu:
1. Media umum
Media ini relatif dapat ditumbuhi oleh beberapa jenis mikroorganisme,
misalnya Nutrient Broth, Blood Agar, PDA (Potato
Dextrose Agar)
2. Media selektif (pembeda)
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme dari
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme dari
golongan tertentu
saja. Selain itu media ini mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan
mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba
yang diinginkan.
3.
Media kekayaan (sebagian)
Media kekayaan adalah media yang mengandung komponen dasar
Media kekayaan adalah media yang mengandung komponen dasar
sedemikian rupa
untuk pertumbuhan satu mikroba saja dan
ditambah
komponen kompleks
seperti darah, serum, kuning telur.
Media
diperkaya juga
bersifat selektif untuk mikroba tertentu.
Medium untuk menumbuhkan mikroorganisme ada berbagai macam. Mikroorganisme
dapat tumbuh sesuai dengan media yang digunakan. Berikut adalah berbagai medium
yang sering digunakan:
1.
Nutrien Agar
(NA)
Nutrien Agar adalah medium umum untuk uji air dan
produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme
yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini
merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar yang
umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage,
produk pangan.
2.
Lactose
Broth
Lactose Broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi
kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu sebagai kaldu pemerkaya
untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada
umumnya.
3.
Plate Count
Agar (PCA)
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik
dengan inokulasi di atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan
(casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dectrose dan agar) hingga membentuk
suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf.
4.
Nutrient
Broth (NB)
Nutrient Broth merupakan media untuk mikroorganisme
yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient Broth dibuat
dengan menggunakan pepton, aquades, ekstrak daging.
5.
Potato
Dextrose Agar
Pada praktikum ini, media yang digunakan adalah media
Potato Dextrose Agar (PDA) yang merupakan salah satu media semi sintesis
yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa
cendawan/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. PDA (Potato Dextrose
Agar) yang merupakan paduan antara
kentang, dextrose dan agar-agar yang sesuai untuk menumbuhkan biakan.
Agar bertindak sebagai lingkungan bagi
perkembangan organisme. Penggunaan agar karena merupakan suatu bahan yang
cocok, meskipun padat, akan tetapi lunak dan mudah ditembus oleh biakan. Selain
itu agar mengandung sejumlah air yang diperlukan bagi biakan. Agar lebih stabil
bila dibandingkan dengan air yang lebih mudah menguap dan berubah. Semua
pengerjaan penuangan PDA ke media dilakukan dalam laminar air flow, agar media tidak terkontaminasi. Untuk mencegah
kondensasi yang berlebihan pada tutup cawan petri yang dapat menghasilkan uap
air, maka suhu PDA saat dituang adalah sekitar 45 oC.
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan ini diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Media adalah suatu bahan atau substrat
dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.
2. Beberapa macam medium adalah Plate Count
Agar (PCA), Lactose Broth, Nutrient Broth (NB), Potato Dextrose Agar (PDA).
3. PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan salah satu
media semi sintesis yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu
mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungi, bakteri, maupun sel makhluk
hidup.
4. Jenis medium dapat digolongkan
berdasarkan fisiknya berupa ; medium cair, medium semi cair, medium padat;
medium berdasarkan tujuan/ penggunaanya: medium umum, medium selektif, medium
kekayaan; sedangkan berdasarkan bahan yang digunakan berupa ; medium alamiah,
medium semi alamiah, dan medium sintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, I. 1984. Biologi umum.
Genesa Exact. Bandung.
Dwidjoseputro,
D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi
Djambatan. Jakarta:
Erlangga.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek.
Jakarta: Gramedia.
Sowasono, Haddy. 1987. Biologi
Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi
Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi
Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta.






0 komentar:
Posting Komentar